Selasa, 10 April 2007

Di Pinggiran Jakarta, Ibu Rumah Tangga Mulai Cari Kayu Bakar

Sabtu, 08 Oktober 2005, 17:03 WIB
Bekasi, Sabtu
Sejumlah ibu rumah tangga di pinggiran Jakarta mulai
mencari kayu bakar sebagai alternatif pengganti bahan
bakar untuk memasak, menyusul mahalnya harga minyak tanah
per liter mulai 1 Oktober 2005. Minyak tanah yang tadinya
satu liter cuma Rp700 kini menjadi Rp2000.

Beberapa ibu rumah tangga di daerah Pondok Benda,
Jatiasih, Kabupaten Bekasi, Sabtu (8/10), misalnya, tampak
sedang mencari kayu bakar di pekarangan kosong di sekitar
rumah mereka atau di komplek-komplek perumahan yang sedang
dibangun.Keberadaan lahan atau pekarangan kosong tersebut
cukup membantu ibu-ibu rumah tangga itu untuk mencari
bahan bakar kayu.

Dahan-dahan kayu mereka potong, kemudian dijemur. Ketika
berada di komplek lingkungan perumahan yang sedang
membangun, mereka mencari potongan-potongan kayu kaso yang
tak berguna untuk dimanfaatkan sebagai kayu bakar.

Sebagian besar ibu rumah tangga itu mengaku belum terpikir
untuk kembali menggunakan minyak tanah yang sudah mahal
itu. "Dengan kayu bakar lebih hemat, hanya tinggal
korbankan tenaga," katanya.

Warung-warung pengecer melepas harga minyak Rp3000.
Sementara, di tingkat pedagang keliling minyak tanah sudah
seharga Rp2.700 atau Rp2.800. "Mereka jual minyak di
tingkat pangkalan seharga Rp2.500," kata ibu-ibu rumah
tangga itu.

Sementara itu, masyarakat yang menggunakan elpiji juga tak
lepas dari masalah. Soalnya, dalam beberapa hari terakhir,
pasokan komoditas itu sedang kosong baik di warung maupun
di tingkat agen.

Kalau pun ada, kata seorang ibu, harganya Rp60 ribu per
tabung di tingkat agen atau lebih mahal dari kondisi biasa
Rp50.000-Rp51.000 per tabung ukuran 15 kg. Dengan
demikian, di tingkat pengecer seperti warung-warung
dipastikan mengalami kenaikan harga lagi.

Sumber:
Ant
Penulis:
Prim
http://www.kompas.co.id/metro/news/0510/08/170435.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Custom Search