Tungku Biomas dan Gasifikasi
Berisi kumpulan artikel dari berbagai sumber yang berkaitan dengan tungku biomas dan gasifikasi biomas
Sabtu, 05 Mei 2012
Teknologi Gasifikasi Sekam
Italia termasuk negara yang memiliki sejarah pengembangan penggas sekam yang cukup lama dikarenakan negara tersebut adalah salah satu negara Eropa yang secara tradisional membudidayakan pertanaman padi yang cukup luas. Mahin (1982) menyebutkan sistem penggas sekam telah berkembang secara luas pada kurun antara tahun 1915 – 1945. Pada waktu Perang Dunia II, di kota Vercelli, digunakan gas sekam sebagai campuran gas batubara untuk pasokan gas kota. Selain itu terdapat beberapa penggilingan padi yang menjual gas sekam dalam tabung bertekanan 200 atm untuk keperluan bahan bakar truk (Beagle, 1978). Di sekitar kurun waktu Perang Dunia II, terdapat 57 penggilingan padi di Italia yang menggunakan sistem penggas sekam (Beagle, 1978). Salah satu di antara perangkat penggas sekam tersebut dipasang di Montecillo, Italia pada tahun 1940 dan masih digunakan sampai tahun 1975 (Beagle, 1978; Mahin, 1986).
Gasifikasi Skala Kecil
Gasifikasi Biomas
Gasifikasi Biomas
Gasifikasi biomas merupakan proses konversi secara termo-kimia bahan biomas padat menjadi bahan gas. Rajvanshi (1986) mendefinisikan gasifikasi biomas sebagai pembakaran biomas tidak selesai yang menghasilkan gas bakar yang terdiri dari karbon monoxida (CO), Hidrogen (H2)and sedikit metana (CH4). Proses gasifikasi pada dasarnya merupakan proses pirolisa pada suhu sekitar 150 – 900°C, diikuti oleh proses oksidasi gas hasil pirolisa pada suhu 900 – 1400°C, serta proses reduksi pada suhu 600 – 900°C (Abdullah, et al 1998). Baik proses pirolisa maupun reduksi yang berlangsung dalam reaktor gasifikasi terjadi dengan menggunakan panas yang diperoleh dari proses oksidasi. Gasifikasi berlangsung dalam keadaan kekurangan oksigen. Dengan kata lain, gasifikasi biomas boleh dipahami sebagai reaksi oksidasi parsial biomas menghasilkan campuran gas yang masih dapat dioksidasi lebih lanjut (bersifat bahan bakar).Teknologi Gasifikasi
Sekam Sebagai Sumber Energi
Sekam Padi
Sekam adalah nama yang diberikan untuk bagian terluar bulir padi yang sudah terpisah dari isinya. Sekam merupakan hasil samping yang diperoleh dari proses pemberasan. Pemberasan ialah proses mengupas gabah dengan hasil berupa beras pecah kulit dan sekam yang sudah terpisah sendiri-sendiri. Dalam praktek istilah sekam meliputi kulit gabah yang berasal dari pengupasan bulir gabah isi maupun yang berasal dari gabah hampa yang sejak semula tidak ada isinya.Komponen utama pembentuk sekam adalah selulosa. Pengukuran komposisi kimia sekam oleh Kim dan Eom (2001) memberikan hasil berupa air 5%, lignin 21,6%, holoselulosa 60,8% dan abu 12,6%. Nilai energi sekam sekitar 3000 kcal per kilogramnya. Untuk menghasilkan pembakaran sempurna sekam, tiap kg sekam membutuhkan kira-kira 4.7 kg udara.
Sabtu, 08 November 2008
Teknologi Gasifikasi Biomas
Pengantar
Teknologi gasifikasi sebagai salah satu teknologi konversi energi biomas saat ini masih sangat terbatas perkembangannya di Indonesia. Penelitian mengenai gasifikasi biomas juga masih sangat sedikit dilakukan. Padahal teknologi tersebut menghasilkan bahan bakar gas yang sangat fleksibel penggunaannya.
Pendahuluan
Ketika konsumsi domestik bahan bakar minyak terus meningkat sehingga membawa Indonesia menjadi net oil importer, substitusi ke energi non fosil dengan memanfaatkan sumber energi alternatif secara lebih efisien dan menggunakan teknologi yang lebih modern merupakan salah satu langkah yang niscaya.
Selasa, 10 April 2007
TUNGKU HEMAT ENERGI dari PONDIDAHA
Infomobilizer Telecenter Lapulu Kondisi sulit terkadang
membuat orang melakukan hal-hal yang kreatif untuk tetap
survive dan untuk mengatasi persoalan. Kondisi sulit juga
menjadi peluang usaha bagi orang-orang yang jeli
melihatnya sebagai peluang. Ungkapan ini mungkin pantas
diberikan kepada warga Desa Pondidaha, Kabupaten Konawe,
Propinsi Sulawesi Tenggara.
Ide ini muncul saat saya dalam perjalanan dari Kendari ke
Konawe pada awal Agustus lalu. Di tengah perjalanan saya
mampir disebuah kawasan peristirahatan yang menyajikan
jagung rebus dan kopi hangat. Tempat ini sudah cukup
populer bagi para pengendara yang melintasi jalur Kendari
– Konawe yang berjarak kurang lebih 60 kilometer. Tempat
ini mirip seperti beberapa tempat peristirahatan yang saya
lihat di jalur tol Cipularang pada saat saya melakukan
perjalanan dari Jakarta ke Bandung beberapa waktu yang
lalu.
Di Pinggiran Jakarta, Ibu Rumah Tangga Mulai Cari Kayu Bakar
Bekasi, Sabtu
Sejumlah ibu rumah tangga di pinggiran Jakarta mulai
mencari kayu bakar sebagai alternatif pengganti bahan
bakar untuk memasak, menyusul mahalnya harga minyak tanah
per liter mulai 1 Oktober 2005. Minyak tanah yang tadinya
satu liter cuma Rp700 kini menjadi Rp2000.
Beberapa ibu rumah tangga di daerah Pondok Benda,
Jatiasih, Kabupaten Bekasi, Sabtu (8/10), misalnya, tampak
sedang mencari kayu bakar di pekarangan kosong di sekitar
rumah mereka atau di komplek-komplek perumahan yang sedang
dibangun.Keberadaan lahan atau pekarangan kosong tersebut
cukup membantu ibu-ibu rumah tangga itu untuk mencari
bahan bakar kayu.
Biomas, Kompor Berbahan Bakar Serbuk Tumbuhan
BREBES, KOMPAS - Serbuk tumbuhan, seperti sisa gergaji
kayu dan sekam, selama ini lebih sering hanya dijadikan
sebagai sampah. Namun saat ini, barang sisa tersebut dapat
digunakan sebagai salah satu bahan bakar alternatif, untuk
menggantikan minyak tanah dan gas yang semakin mahal.
Pemanfaatan serbuk tumbuhan, seperti sisa gergaji kayu dan
sekam sebagai bahan bakar kompor, ditemukan oleh Ahmad
Sucipto (33), warga Desa Sutamaja, Kecamatan Kersana,
Kabupaten Brebes. Kompor dengan bahan bakar serbuk gergaji
kayu dan sekam padi diberinya nama biomas. Biomas
diartikan sebagai memasak menggunakan tumbuh-tumbuhan.
Tungku Sulistio Bebaskan Sampah
Selasa, 16 Mei 2006
"Tungku Sulistio" Bebaskan Sampah
BANDUNG, (PR).-
Ketika kawasan lain di Kota Bandung dipusingkan dengan
persoalan sampah yang menggunung, warga Kel. Margasenang,
Kec. Margacinta, boleh bernapas lega. Paling tidak, mesin
pembakar sampah karya Ir. Sulistio mampu mengatasi
permasalahan sampah. Ditargetkan, dalam satu bulan, Kec.
Margacinta mampu mengatasi masalah sampah produksi rumah
tangga.